Sabtu, 19 Oktober 2019

INGREDIENTS 7

1,.Stroberi atau tepatnya stroberi kebun


(juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria (stroberi), buah ini berada dalam keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah, melainkan buah palsu artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tetapi dari bagian bawah hypanthium yang berbentuk mangkok tempat ovari tanaman itu berada.

Buah stroberi yang sudah masak
Buah stroberi berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada kebanyakan spesies berubah menjadi merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno streawberige yang merupakan gabungan dari streaw atau "straw" dan berige atau "berry". Alasan pemberian nama ini masih tidak jelas. Beberapa spesies Lepidoptera mengambil sumber makanannya dari tumbuhan stroberi, menjadikan spesies ini hama utama tanaman stroberi.
Stroberi merupakan buah daerah sub tropika. Oleh karena itu, stroberi yang dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil introduksi. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia antara lain:
  1. Sweet Charlie (asal Amerika Serikat). Varietas ini ditanam secara luas di dunia karena cepat berbuah, buah besar dengan warna jingga sampai merah, aroma tergolong kuat, sangat produktif dan tahan terhadap serangan Colletotrichum.
  2. Oso Grande (asal California). Varietas ini sekarang digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah sangat besar, buahnya padat, tangahnya bertekstur seperti busa, dan hasil panen tinggi.
  3. Tristar (asal Amerika Barat). Varietas ini memerlukan panjang hari netral. Ukuran buah medium sampai kecil, buah cocok untuk pengolahan makanan, dan tahan terhadap serangan penyakit red stele dan embun tepung.
  4. Nyoho (asal Jepang Selatan dan Korea). Secara umum, varietas ini umum ditanam di PVC. Penampilan buah sangat menarik, mengkilap, buah padat, sangat manis, sangat cocok untuk bahan baku kue.
  5. Hokowaze (asal Jepang Utara). Varietas ini memiliki hasil panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak, sangat rentan terhadap serangan Verticillium dan antraknosa, dan tahan terhadap serangan penyakit embun tepung.
  6. Rosa Linda (asal Florida). Varietas ini memiliki hasil panen tinggi dengan aroma buah yang kuat. Varietas ini digunakan sebagai buah meja dan olahan.
  7. Chandler (asal California). Varietas ini telah ditanam secara luas di dunis. Ukuran buah besar, hasil panen tinggi dan tahan terhadap serangan virus.
Varietas- varietas tersebut telah banyak dibudidayakan, khususnya di daerah dataran tinggi seperti Lembang, Cianjur, Cipanas dan Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan Situbondo (Jawa Timur), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Bedugul (Bali), dan Berastagi (Sumatera Utara).


Read more http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/mengenal-stroberi/

Stroberi merupakan buah daerah sub tropika. Oleh karena itu, stroberi yang dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil introduksi. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia antara lain:
  1. Sweet Charlie (asal Amerika Serikat). Varietas ini ditanam secara luas di dunia karena cepat berbuah, buah besar dengan warna jingga sampai merah, aroma tergolong kuat, sangat produktif dan tahan terhadap serangan Colletotrichum.
  2. Oso Grande (asal California). Varietas ini sekarang digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah sangat besar, buahnya padat, tangahnya bertekstur seperti busa, dan hasil panen tinggi.
  3. Tristar (asal Amerika Barat). Varietas ini memerlukan panjang hari netral. Ukuran buah medium sampai kecil, buah cocok untuk pengolahan makanan, dan tahan terhadap serangan penyakit red stele dan embun tepung.
  4. Nyoho (asal Jepang Selatan dan Korea). Secara umum, varietas ini umum ditanam di PVC. Penampilan buah sangat menarik, mengkilap, buah padat, sangat manis, sangat cocok untuk bahan baku kue.
  5. Hokowaze (asal Jepang Utara). Varietas ini memiliki hasil panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak, sangat rentan terhadap serangan Verticillium dan antraknosa, dan tahan terhadap serangan penyakit embun tepung.
  6. Rosa Linda (asal Florida). Varietas ini memiliki hasil panen tinggi dengan aroma buah yang kuat. Varietas ini digunakan sebagai buah meja dan olahan.
  7. Chandler (asal California). Varietas ini telah ditanam secara luas di dunis. Ukuran buah besar, hasil panen tinggi dan tahan terhadap serangan virus.
Varietas- varietas tersebut telah banyak dibudidayakan, khususnya di daerah dataran tinggi seperti Lembang, Cianjur, Cipanas dan Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan Situbondo (Jawa Timur), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Bedugul (Bali), dan Berastagi (Sumatera Utara).


Read more http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/mengenal-stroberi/
 Para peneliti mengatakan jika sebanyak 70 persen buah dan sayur yang ditanam secara konvensional mengandung racun kimia hingga 230 jenis. Dari data ini kemudian ditemukan bahwa Strawberry menjadi buah paling banyak mengandung residu pestisida tertinggi.

Dilansir dari laman kxxv.com, pada permukaan kulit dan daging strawberry terbukti positif mengandung 20 jenis residu pestisida. Buah warna merah ini sendiri menurut EWG berada di puncak pertama daftar buah dan sayuran dengan konsentrasi residu pestisida tinggi "Dozen Drit." Pada daftar buah dan sayur dengan residu tinggi ini antara lain adalah strawberry, bayam, nektarin, apel, anggur, persik, ceri, pir, tomat, seledri, kentang dan paprika.

Sedangkan untuk buah dan sayur yang mengandung residu pestisida paling rendah antara lain Alpukat, jagung manis, nanas, kol, bawang bombay, pepaya, asparagus, mangga, terung, kiwi, kembang kol dan brokoli.
Para ahli menyarankan agar sebelum mengonsumsi buah dan sayur, ada baiknya jika kita selalu mencuci bersih buah dan sayur. Penting bagi kita untuk menambahkan cairan antiseptik ke air untuk mencuci keduanya. 

2.Kiwi adalah sejenis buah beri yang dapat dimakan dari tanaman merambat berkayu dalam genus Actinidia. Actinidia asli berasal dari Shaanxi, Tiongkok.

Buah kiwi yang normal berbentuk oval, kira-kira sebesar telur ayam (5–8 cm / 2–3 in dan diameter 4.5–5.5 cm / 1¾–2 ). Buah ini kaya serat, kulit berwarna hijau-kecokelatan dan daging buah berwarna hijau terang atau keemasan dengan biji kecil, hitam, dan bisa dimakan. Tekstur buah ini sangat halus dan rasanya yang unik, saat ini buah kiwi sudah ditanam di berbagai negara.
Buah ini awalnya bernama Gosberi Cina, buah ini dinamai kembali dengan alasan ekspor marketing pada tahun 1950-an, menjadi melonette, kemudian kiwi. Nama buah ini berasal dari kiwi — burung yang tak bisa terbang dari Selandia Baru.
Dr. Marlyn Glenville, mantan Presiden Food and Health Forum (Bahasa Indonesia: Forum Kesehatan dan Makanan), mengatakan bahwa kulit buah kiwi yang berambut mengandung antioksidan yang tinggi. Kulit buah kiwi mengandung antioksidan tiga kali lebih banyak daripada dagingnya.[1] Manfaat dari kandungan antioksidan yang tingi, antara lain:
Dalam pertemuan American Heart Association[2] (Bahasa Indonesia: Asosiasi Jantung Amerika) di Orlando, Amerika Serikat, dipublikasikan hasil penelitian tentang khasiat buah kiwi yang dapat dengan efektif menurunkan hipertensi. Penelitian yang dilakukan oleh Mette Svendsen dari Universitas Rumah Sakit Oslo (Bahasa Inggris: Oslo University Hospital), Norwegia, menyebutkan konsumsi kiwi tiga kali dalam sehari cukup efektif menurunkan hipertensi. Penelitian tersebut dilakukan selama 8 minggu terhadap 118 orang berusia 55 tahun dan menderita hipertensi sedang. Para responden dibagi ke dalam dua kelompok, pertama adalah yang mengonsumsi tiga buah kiwi setiap hari dan sisanya mengonsumsi makanan yang mengandung apel satu kali dalam sehari. Setelah 8 minggu, para peneliti menemukan nilai tekanan sistolik (angka tekanan darah sebelah atas) para partisipan lebih rendah 3,6 milimeter dibanding dengan partisipan yang mengonsumsi apel. Walau kelompok pemakan kiwi memiliki tekanan darah lebih rendah, namun para peneliti belum mengetahui apakah penyebab utamanya. Hal ini baru bisa dikonfirmasi dengan penelitian yang lebih luas. 

3.Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae.[1] Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung

 Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya.[2] Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.[
Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak tahun 4000 SM di Timur Tengah.[1] Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir.[1] Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria.[1] Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.
Buah anggur memiliki banyak varietas, antara lain 
Hibrida juga ada, utamanya merupakan persilangan dari V. vinifera dengan satu atau lebih varietas V. labrusca, V. riparia atau V. aestivalis.[6] Hibrida cenderung lebih tidak terpengaruh dingin ("frost") dan penyakit (terutama phylloxera), tetapi minuman anggurnya kurang memiliki karakteristik aroma "foxy" labrusca.[6]
Anggur laut Coccoloba uvifera merupakan anggota dari keluarga Buckwheat Polygonaceae dan merupakan tanaman asli di tanah di Laut Karibia.[6]

source : https://int.search.tb.ask.com/search/AJimage.jhtml?n=783ab1be&p2=%5EBXR%5Exdm153%5ETTAB02%5Eid&ptb=2B93BB66-8F3D-463A-8688-C896BC0BF29D&qs=&si=126303&ss=sub&st=sb&tpr=sbt&enc=2&searchfor=Xc0ZI5D5l3VPL9Mr_BYZQHoCnfTSuAdASMojpJIHx4trWYnJfTtsA0k2mZV5Sw3HKeelLuNkG6reKwcGDUyxCEsBsOkKsGbVufaQ_w2Wc5LdmAu9P73I9bUG-p0jSYqHDbok2df6u_E-Tcu61XfCciagzufscrBGra9EBFvfh4F-wKYkd7k4N3ABeM-kVDV-5wZccAS0V5-0xjezRZ8DaFYlW2d1Fl1gJBfrYeXHHlavsQVkYWllU87fysGA3wwlq8QPisYASL1H04ZB2Guh3v60pqLtSiRvnuMlBLZHxhXo8AKUCzSDxmf4Fo6opjDEgAbeWjgJrUemo85O6ngryQ&ts=1571551416554
Stroberi merupakan buah daerah sub tropika. Oleh karena itu, stroberi yang dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil introduksi. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia antara lain:
  1. Sweet Charlie (asal Amerika Serikat). Varietas ini ditanam secara luas di dunia karena cepat berbuah, buah besar dengan warna jingga sampai merah, aroma tergolong kuat, sangat produktif dan tahan terhadap serangan Colletotrichum.
  2. Oso Grande (asal California). Varietas ini sekarang digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah sangat besar, buahnya padat, tangahnya bertekstur seperti busa, dan hasil panen tinggi.
  3. Tristar (asal Amerika Barat). Varietas ini memerlukan panjang hari netral. Ukuran buah medium sampai kecil, buah cocok untuk pengolahan makanan, dan tahan terhadap serangan penyakit red stele dan embun tepung.
  4. Nyoho (asal Jepang Selatan dan Korea). Secara umum, varietas ini umum ditanam di PVC. Penampilan buah sangat menarik, mengkilap, buah padat, sangat manis, sangat cocok untuk bahan baku kue.
  5. Hokowaze (asal Jepang Utara). Varietas ini memiliki hasil panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak, sangat rentan terhadap serangan Verticillium dan antraknosa, dan tahan terhadap serangan penyakit embun tepung.
  6. Rosa Linda (asal Florida). Varietas ini memiliki hasil panen tinggi dengan aroma buah yang kuat. Varietas ini digunakan sebagai buah meja dan olahan.
  7. Chandler (asal California). Varietas ini telah ditanam secara luas di dunis. Ukuran buah besar, hasil panen tinggi dan tahan terhadap serangan virus.
Varietas- varietas tersebut telah banyak dibudidayakan, khususnya di daerah dataran tinggi seperti Lembang, Cianjur, Cipanas dan Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan Situbondo (Jawa Timur), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Bedugul (Bali), dan Berastagi (Sumatera Utara).


Read more http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/mengenal-stroberi/
Stroberi merupakan buah daerah sub tropika. Oleh karena itu, stroberi yang dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil introduksi. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia antara lain:
  1. Sweet Charlie (asal Amerika Serikat). Varietas ini ditanam secara luas di dunia karena cepat berbuah, buah besar dengan warna jingga sampai merah, aroma tergolong kuat, sangat produktif dan tahan terhadap serangan Colletotrichum.
  2. Oso Grande (asal California). Varietas ini sekarang digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah sangat besar, buahnya padat, tangahnya bertekstur seperti busa, dan hasil panen tinggi.
  3. Tristar (asal Amerika Barat). Varietas ini memerlukan panjang hari netral. Ukuran buah medium sampai kecil, buah cocok untuk pengolahan makanan, dan tahan terhadap serangan penyakit red stele dan embun tepung.
  4. Nyoho (asal Jepang Selatan dan Korea). Secara umum, varietas ini umum ditanam di PVC. Penampilan buah sangat menarik, mengkilap, buah padat, sangat manis, sangat cocok untuk bahan baku kue.
  5. Hokowaze (asal Jepang Utara). Varietas ini memiliki hasil panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak, sangat rentan terhadap serangan Verticillium dan antraknosa, dan tahan terhadap serangan penyakit embun tepung.
  6. Rosa Linda (asal Florida). Varietas ini memiliki hasil panen tinggi dengan aroma buah yang kuat. Varietas ini digunakan sebagai buah meja dan olahan.
  7. Chandler (asal California). Varietas ini telah ditanam secara luas di dunis. Ukuran buah besar, hasil panen tinggi dan tahan terhadap serangan virus.
Varietas- varietas tersebut telah banyak dibudidayakan, khususnya di daerah dataran tinggi seperti Lembang, Cianjur, Cipanas dan Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan Situbondo (Jawa Timur), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Bedugul (Bali), dan Berastagi (Sumatera Utara).


Read more http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/mengenal-stroberi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar