Kamis, 14 Maret 2019

Terminology


1.MANGUT LELE 



Makanan yang cukup populer di Jogja adalah mangut lele. Mangut lele memiliki cita rasa yang sangat khas dengan cara pengolahan yang masih sangat tradisional. Lele dimasak dengan santan dan cabai di atas tungku kayu bakar. Beberapa tempat di Jogja bahkan menyediakan menu ini dengan cara yang beda dari biasanya, pengunjung langsung megambil dari dapurnya secara langsung.

2. TENGKLENG DAGING 



Tengkleng daging sekilas mirip gulai daging namun perbedaannya tengkleng memiliki kuah yang lebih encer dibanding gulai. Tengkleng biasa dibuat dari daging sapi atau daging kambing, namun memang didominasi dengan jeroan atau tetelan.

3. RUJAK ES KRIM


Rujak es krim khas Jogja memiliki keunikan tersendiri, di sini es krim disatukan dengan kuah rujak beserta isiannya. Kalian dijamin akan jatuh cinta dengan perpaduan rasa manis, pedas dan segar dalam satu suapan. Setelah capek berkeliling kota Jogja rasanya makan rujak es krim gak akan cukup kalau cuma 1 mangkok!

4. ENTOK SLENGET 

Entok merupakan hewan yang masuk dalam kategori itik dan memiliki bentuk mirip bebek. Sedangkan entok selengket adalah sebuah sajian menu lezat yang terdiri dari bumbu yang bisa membuat sensasi menyengat di lidah atau biasa disebut slenget oleh masyarakat Jogja, dari situlah tercipta nama entok slenget ini. Daging enthog yang dimasak ala semur lengkap dengan cabai untuk menghasilkan rasa pedas.

5. KIPO 

Kipo merupakan oleh-oleh khas jogja bercita rasa manis dan tekstur legit. Kipo berasal dari tepung ketan dan daun pandan sebagai pewarna hijau yang dicampur dengan santan lalu diberi isian kelapa. Cara pembuatannyapun masih sangat tradisional, yaitu dengan dipanggang diatas arang. 

Kipo yang memiliki runutan cerita sejarah dan etimologi bahwa pada masa lalu orang sering menanyakan mengenai jenis makanan langka namun rasanya sangat enak ini.    Kalimat tanya yang acap keluar dari masyarakat masa lalu itu adalah kalimat berbahasa Jawa; “Iki apa?” yang memiliki definisi “Ini apa?
Dari kalimat tanya “iki apa,” kemudian berkembang menjadi akronim kipo.    Memang dalam penulisan seharusnya nama kipo itu dituliskan dengan “kipa” bukan kipo.Sebuah makanan jajanan yang memiliki bentuk agak pipih dan memanjang, dan berwarna hijau, sementara ukurannya sebesar ibu jari.
Selain bakpia, kipo ini bisa menjadi oleh-oleh yang bisa kamu bawa pulang. Namun karena dibuat secara alami serta tidak menggunakan bahan pengawet, kipo tidak bertahan lama. Cocok untuk dijadikan oleh-oleh, hanya saja tidak bisa bertahan lama.
6. SATE KLATAK 
Sate klatak merupakan sate yang terbuat dari daging kambing muda yang telah dimbumbui dan dibakar di atas bara selayaknya sate pada umumnya. Sate klatak biasanya disajikan dengan kuah gulai.
Nama klatak sendiri tercetus dari bunyi klatak-klatak yang dihasilkan saat daging menyentuh panasnya arang saat dipanggang. Keunikkan lain pada kuliner ini ialah pada tusuk satenya yang digunakan bukanlah tusuk sate biasa, namun jeruji sepeda yang sebelumnya telah dibersihkan.
7. SAYUR LOMBOK IJO 

Sayur Lombok Ijo adalah olahan masakan yang khas dari kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Makanan ini memililki ciri khas kuahnya yang terbuat dari santan dan rasanya yang pedas. Sayur Lombok Ijo ini terbuat dari bahan dasar seperti santan kelapa, cabai hijau, cabai rawit, kacang panjang, tempe kedelai, dan bahan lainnya. Di Gunung Kidul Sayur Lombok Ijo ini sering di sebut dengan “Jangan Lombok Ijo”. Karena rasanya yang khas, makanan ini telah menjadi salah satu makan tradisional khas dari Gunung Kidul, Yogyakarta.

Sayur Lombok Ijo ini sudah ada sejak jaman dahulu kala sebagai salah satu warisan nenek moyang. Bagi masyarakat Gunung Kidul selain untuk dijadikan menu sehari – hari, Sayur Lombok Ijo ini juga sering disajikan untuk kegiatan Sambatan atau Gotong royong. Selain rasanya yang lezat, makanan ini juga di percaya dapat menambah nafsu makan dan menambah tenaga saat akan bekerja. Selain itu makanan ini juga sering disajikan dalam acara besar seperti perkawinan, khitan dan lain – lain. Karena rasanya yang khas, makanan ini cocok di gunakan untuk menjamu tamu atau keluarga dari luar daerah, sehingga tidak jarang makanan ini sangat diminati dan membuat ketagihan.

Dalam proses pembuatannya, cabai dan bumbu khusus yang dihaluskan ditumis hingga harum dan layu cabainya. Setelah itu masukan tempe dan kacang panjang yang sudah di potong kecil dan di aduk sebentar. Untuk menambah aroma, dimasukan daun salam dan juga lengkuas. Kemudian tuangkan air santan kelapa dan masukan garam, gula dan penyedap rasa secukupnya, lalu masak hingga matang. Dalam penyajiannya, Sayur Lombok Ijo ini disajikan untuk menemani menyantap nasi hangat, sambal dan lauk pauk lainnya. Beberapa warung makan Sego abang (nasi merah) di Gunung Kidul, menu Sayur Lombok Ijo ini sering di sandingkan sebagai menu wajib untuk menyantap Sego abang.

Yang menjadi keistimewaan Sayur Lombok Ijo ini adalah perpaduan rasa gurih dan pedas yang pas pada kuahnya. Selain itu bahan pelengkap seperti kacang panjang yang dimasak tidak terlalu matang sehingga meninggalkan rasa krenyes dan empuk pada kacang panjangnya. Dan tempe kedelai yang digunakan biasanya adalah tempe pilihan yang dibuat dengan cara tradisional, yaitu dibungkus dengan daun pisang atau daun jati. Tempe yang dibuat dengan cara tradisioal ini biasanya lebih empuk dan teksturnya tidak terlalu padat seperti tempe yang di bungkus dengan plastic, sehingga memberikan cita rasa tersendiri saat kita menyantapnya. 

8. NASI TIWUL 



Nasi tiwul berasal dari singkong yang dikeringkan kemudian ditumbuk. Rasanya tidak kalah enak dari nasi putih, bahkan nasi tiwul bisa menjadi alternatif obat bagi para penderita diabetes. Meskipun di daerah asalnya Gunung Kidul nasi tiwul sempat dijadikan ikon kemiskinan karena sangat sederhana, kini nasi tiwul sudah populer dan diminati banyak orang.

9. OSENG-OSENG MERCON 


Oseng-oseng mercon terdiri dari kikil, daging, gajih, kulit dan tulang muda yang dimasak dengan cabe rawit yang melimpah. Makanan yang satu ini merupakan salah satu andalan mahasiswa di tanggal tua, sebab harganya cukup terjangkau. Kamu bisa menikmati seporsi oseng-oseng mercon dengan membayar Rp 15.000 saja.

10. WALANG GORENG 


Di daerah Gunungkidul makanan yang satu ini bisa dikonsumsi dan dijual belikan. Belalang disana diolah menjadi suatu cemilan dan juga bisa dijadikan lauk pendamping nasi, belalang di sini digoreng hingga kering.
Meskipun terlihat mengerikan atau tidak lazim dimakan namun ternyata belalang mengandung protein yang tinggi lho. Kamu bisa menikmati cemilan unik ini hanya dengan Rp 20.000 per bungkusnya.
Nah, itu tadi makanan khas Jogja yang bikin kita mendadak keroncongan. Kalau kalian berkunjung ke Jogja jangan lupa mencicipi semuanya ya!
Source : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar